jenis bangkok
umur 7 bulan
ukuran 6
teknik ngalung kanan kiri kunci bongkar sayap pukul ko.
jika berminat Silahkan telp atau sms ke nomer: 085729344676, 085327381551, 081903831551, pin BB 29effd3e (MAS KELIK Menoreh)
ukuran 6.
umur 6bulan.
jenis BK
teknik ngalung kanan kiri bongkar sayap cepat rapat pukul keras.
Silahkan telp atau sms ke nomer: 085729344676, 085327381551, 081903831551 (MAS KELIK)
umur 7 bulan.
jenis bk.
ukuran 5 (2,5kg)
teknik kerja pukul.
Silahkan telp atau sms ke nomer: 081903831551, 085729344676, 085327381551
video abar wondo.
TERJUAL
jenis BK f1
umur 6bulan.
teknik kerja pukul
Silahkan telp atau sms ke nomer: 081903831551, 085729344676, 085327381551
SUDAH TERJUAL
jenis BK
umur 7 bulan
ukuran 7 (3,3 kg)
Jika berminat Silahkan telp atau sms ke nomer: 081903831551, 085729344676, 085327381551
harga call
umur 9 bulan, teknik agresif, pukul keras ( syaraf ), jalu masih pendek, ukuran 7, untuk melihat seleksi ayam semprul bisa dilihat atau di download videonya pada link dibawah,
link video saat semprul pukul syaraf pada menit terakhir ronde petama
download versi 3gp durasi lebih panjang klik dibawah ini
harga 300
spesifikasi:
umur 9 bulan, ukuran 6,5 ciri khusus, punggung otot besar, pukulan keras
ayam bangkok
menang 4 x rekor dibawah 7 menit
ukuran 5, maen jalu, kepala selama sabung utuh tampa luka
spesifikasi:
ukuran 7, teknik kerja pukul
foto diambil tanggal 18 mei 2011
Ayam bangkok pertama kali dikenal di Cina pada 1400 SM. Ayam jenis ini selalu dikaitkan dengan kegiatan sabung ayam (adu ayam). Lama-kelamaan kegiatan sabung ayam makin meluas pada pencarian bibit-bibit petarung yang andal. Pada masa itu, bangsa Cina berhasil mengawinsilangkan ayam kampung mereka dengan beragam jenis ayam jago dari India, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Laos. Para pencari bibit itu berusaha mendapat ayam yang sanggup meng-KO lawan cuma dengan satu kali tendangan.
Menurut catatan, sekitar seabad lalu, orang-orang Thailand berhasil menemukan jagoan baru yang disebut king’s chicken. Ayam ini punya gerakan cepat, pukulan yang mematikan dan saat bertarung otaknya jalan. Para penyabung ayam dari Cina menyebut ayam ini: leung hang qhao. Kalau di negeri sendiri, ia dikenal sebagai ayam bangkok.
Asal tahu saja, jagoan baru itu sukses menumbangkan hampir semua ayam domestik di Cina. Inilah yang mendorong orang-orang di Cina menjelajahi hutan hanya untuk mencari ayam asli yang akan disilangkan dengan ayam bangkok tadi. Harapannya, ayam silangan ini sanggup menumbangkan keperkasaan jago dari Thailand itu.
Konon, pada era enam puluhan di Laos nongol sebuah strain baru ayam aduan yang sanggup menyaingi kedigdayaan ayam bangkok. Namun setelah terjadi kawin silang yang terus-menerus maka nyaris tak diketahui lagi perbedaan antara ayam aduan dari Laos dengan ayam bangkok dari Thailand.
Ada kebiasaan yang berbeda antara sabung ayam di Thailand dan negara kita. Di Thailand, ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji atau jalu. Alhasil, ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati. Kebalikannya di Indonesia, ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji justru menjadi senjata pembunuh lawan di arena.
Di Indonesia, hobi mengadu ayam sudah lama dikenal, kira-kira sejak dari zaman Kerajaan Majapahit. Kita juga mengenal beberapa cerita rakyat yang melegenda soal adu ayam ini, seperti cerita Ciung Wanara, Kamandaka dan Cindelaras. Cerita rakyat itu berkaitan erat dengan kisah sejarah dan petuah yang disampaikan secara turun-temurun.
Kota Tuban, Jawa Timur diyakini sebagai kota yang berperan dalam perkembangan ayam aduan. Di sini, ayam bangkok pertama kali diperkenalkan di negara kita. Tak ada keterangan yang bisa menyebutkan perihal siapa yang pertama kali mengintroduksi ayam bangkok dari Thailand.
Sebetulnya, jenis ayam aduan dari dalam negeri (lokal) tak kalah beragam, seperti ayam wareng (Madura) dan ayam kinantan (Sumatra). Namun ayam-ayam itu belum mampu untuk menyaingi kedigdayaan ayam bangkok.